“Venture Builder” Indonesia Cari “Startup” Berpotensi

Selasa, 12 April 2016 | 11:13 WIB

 
 
 
 

Shares

Kompas/Ingki RinaldiSebagian peserta konferensi teknologi Techinasia Singapore 2016 di Suntec City Convention Centre, Singapura tengah bersiap pada Selasa (12/4) pagi. Ajang yang mempertemukan perusahaan-perusahaan rintisan di bidang teknologi dengan para investor, media, dan publik itu berlangsung 12-13 April.

Mengenal StartUp dan Perkembangannya di Indonesia

ADMIN MAY 2, 2016 0

Sejak beberapa bulan belakangan ini masyarakat Indonesia, sering menemui istilah startup di berbagai pemberitaan. Namun demikian masih banyak orang yang belum memahami startup secara benar, untuk itu kami mencoba memberikan pengertiannya secara  sederhana agar mudah dimengerti.

Modal Ventura dan Perusahaan Penjaminan Siap Biayai 'Startup'

Thinkstock

Terkait

• Bank Mandiri Alokasikan Rp 500 Miliar untuk Modal Ventura
• Modal Ventura Jadi Elemen Penting Kebangkitan Ekonomi Digital
• Jokowi Pastikan Pemodal Ventura yang Dukung E-Commerce Dapat Insentif Pajak
• Terkait "Fundraising", Bhinneka.com Sudah Dilirik Lima Pemodal Ventura
• Pemerintah Siapkan Insentif bagi Modal Ventura yang Biayai Perusahaan Startup

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjamurnya perusahaan startup saat ini belum menarik minat perbankan memberikan pembiayaan ke sektor tersebut.

Perbankan menilai perusahaan-perusahaan startup belum bankable dan memiliki risiko yang tinggi. Dengan keadaan ini, hanya modal ventura dan perusahaan penjaminan kredit yang dapat mendorong perkembangan perusahaan startup ini dalam hal pembiayaan.

Direktur utama Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Diding S. Anwar menyatakan siap membiayai perusahaan startup.

Menurutnya, perusahaan penjaminan kredit berperan sebagai pihak pemberi garansi kredit, sehingga modal ventura yang disalurkan ke startup terjaga keamaanannya dan jika terjadi risiko penjaminan langsung turun langsung untuk mencovernya.

Dilema Virtual Office di Jakarta

Marry Marsela, CNN Indonesia

Rabu, 16/12/2015 16:31 WIB

• Sebarkan:
   
• 
   
• 
   
• 

Ilustrasi (Pixabay/fancycrave1)

Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan virtual office (VO) di Indonesia kini tengah menjadi dilema. Memiliki kelebihan karena harga sewa yang bersahabat bagi UKM, namun dikhawatirkan juga menyuburkan bisnis fiktif.

Usai dikeluarkannya surat edaran terkait pelarangan penggunaan VO oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada 2 November lalu, para penyedia jasa 'kantor bersama' memiliki keinginan untuk bisa duduk bersama pemerintah dalam membahas keberadaan VO ini.

Jokowi "Pusing" Perkembangan "Startup" Indonesia Tertinggal dari Negara Lain

     
   
   
   

860

Shares

Andy Budiman/Kompas.com
Presiden Joko Widodo membuka dan meresmikan penyelenggaraan "Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016". Acara e-commerce terbesar ini mengambil tema “The New Digital Energy of Asia”. Acara ini diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, pada 27-29 April 2016.

Terkait

• "Venture Builder" Adamobile Fokus Bangun 10 "Startup" di Tahun Ini
• Pemerintah Siapkan Insentif bagi Modal Ventura yang Biayai Perusahaan Startup
• Modal Ventura dan Perusahaan Penjaminan Siap Biayai 'Startup'
• OJK Berencana Atur "Startup" Bidang "Fintech"
• Bos Kaskus: Aturan Pemerintah Jangan Hambat Bisnis "Startup"

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka membuka dan meresmikan penyelenggaraan Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) 2016. 

Acara e-commerce terbesar ini mengambil tema “The New Digital Energy of Asia”. Acara ini diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, pada 27-29 April 2016.

Dalam pidato sambutannya, Jokowi menyatakan "pusing" dengan ketertinggalan perkembangan "startup" Indoensia dibanding negara lain. Sebelumnya, Jokowi pernah berkunjung ke Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa, salah satu agendanya untuk melihat perkembangan startup di negara-negara tersebut.

3 Portal Berita Terbesar Melebur di Premium Indonesian Publisher

Jeko Iqbal Reza

06 Apr 2016, 19:09 WIB

62

Ki-ka: Remco Lupker-President Director Ambient Digital, Steve Christian-CEO KLN, Andy Budiman-CEO Kompas.com dan Manuel Irwanputera-COO KMK

Liputan6.com, Jakarta - Tiga publisher berita ternama di Tanah Air: KMK Online, KapanLagi Network (KLN) serta Kompas.com akhirnya bergabung ke aliansi Premium Indonesian Publisher (PIP). 

Aliansi ini menjadi sebuah 'wadah' khusus bagi para pengiklan di mana ingin mendapatkan kemudahan dalam memasang iklan di mobile platform dan mendapatkan pencapaian yang tinggi.

PERATURAN VIRTUAL OFFICE BERDAMPAK BESAR PADA KELANGSUNGAN BISNIS START UP DI INDONESIA

Thursday, 10 December 2015 | 17:17 WIB

Ilustrasi Virtual Office

Jakarta, BisnisPost.com - Rata- rata pengusaha yang baru membangun bisnis di dunia start up mengalami kesulitan untuk mendapatkan surat- surat legalitas usaha karena adanya pelarangan dari pemerintah untuk menggunakan rumah tinggal sebagai perusahaan. Saat ini para pengusaha start up menjadi terbantu dengan adanya sistem virtual office (VO) yang menyediakan ruang kerja dengan domisili usaha yang legal, jelas, serta biaya yang lebih terjangkau.

BPTSP DKI Legalkan ‘Virtual Office’

Kemudahan Berusaha

Foto : istimewa

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA – Badan Pelayan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI Jakarta telah mengeluarkan perizinan jasa kantor bersama atau virtual office melalui Surat Edaran (SE) Nomor 06/ SE/ 2016. Dalam surat edaran tersebut BPTSP menyatakan memberikan izin legalitas kepada perusahaan yang beralamat kantor di virtual office.

BPTSP DKI Jakarta Keluarkan Surat Edaran Izinkan Perusahaan Gunakan Kantor Virtual

Menggugurkan surat edaran sebelumnya yang melarang penggunaan kantor virtual

Akhirnya penggunaan kantor virtual untuk mengurus legalitas diperbolehkan di DKI Jakarta / Shutterstock